Minggu, 30 Desember 2012

Sabang, "Duty Free Island"

  Pantai di kawasan Iboih, Pulau Sabang, Aceh.
Jika pernah mampir ke beberapa bandara internasional yang ada di dunia, mungkin Anda sudah kenal dengan toko-toko duty free. Toko tersebut menjual barang-barang dengan harga lebih murah karena terbebas dari beberapa pajak yang dikenakan atas barang impor sesuai aturan masing-masing negara. Nah, kota Sabang di Aceh ibarat duty free island, pulau duty free.
"Karena UU Nomor 3 Tahun 2000 menetapkan Sabang sebagai (wilayah) perdagangan bebas. Jadi, barang-barang tidak dikenai pajak, seperti PPN, pajak barang mewah. Jadi, Sabang adalah duty free island," ungkap Wali Kota Sabang Munawar Liza Zainal, dalam jumpa pers Sabang International Regatta 2011, Rabu (8/7/2011).
Oleh karena itu, Sabang bisa menjadi destinasi wisata yang cocok tak hanya untuk wisatawan asing, tetapi juga bagi wisatawan domestik. Menurut Munawar, Kota Sabang sebenarnya sudah siap sejak lama dalam hal pariwisata.
"Sejak masa Belanda, tahun 1800-an, noni-noni Belanda kalau berwisata bahari ke Sabang. Saat masa konflik pun, dari kedua pihak berwisata ke Sabang. Hal ini menunjukkan Sabang sebagai tempat damai dan aman," ungkapnya.
Selain kekayaan alam dan adat istiadat yang kental, Munawar menyatakan kesiapan masyarakat Sabang untuk mengembangkan pariwisata. "Masyarakat Sabang memiliki kehidupan bergama yang sangat toleran dan damai. Masyarakat Sabang paling siap untuk bekerja pariwisata. Kalau daerah lain di Aceh kita bisa lihat wajah-wajah merengut, kalau di Sabang senyum semua," tuturnya.
Selain hal itu, kesiapan Sabang sebagai destinasi wisata juga terlihat dari sisi infrastruktur. Ia menyebutkan, jalanan di Sabang bagus dan tak bergelombang. Bahkan, lanjutnya, di Sabang tak ada lampu merah dan bebas macet. Selain itu, Sabang memiliki akses pelabuhan yang dalam. Kapal besar pun bisa berlabuh di sana dengan kondisi kapal benar-benar bisa merapat di pelabuhan.
"Ini merupakan daya tarik bisa dikembangkan untuk cruise. Sabang juga potensial untuk perahu layar sebagai point entry dan exit perahu-perahu layar internasional yang ingin menuju Indonesia. Orang luar yang mau masuk Indonesia bisa lewat Sabang," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Kemenbudpar Firmansyah.
Wisata bahari memang menjadi unggulan Sabang. Sabang memiliki titik menyelam yang tak kalah dengan tempat lain di Indonesia. Menurut Firmansyah, di Sabang sudah ada lima dive center.
"Banyak wisatawan asing datang untuk menyelam. Mereka bisa menginap selama sebulan," katanya. Munawar menjelaskan, pada tahun 2011, kunjungan turis asing rata-rata per hari sebanyak 20 orang dengan lama tinggal sedikitnya tiga hari.
"Wisatawan asing banyak yang dari Belanda dan Jerman, belakangan banyak dari Malaysia. Kenapa banyak dari Belanda, karena sudah ada direct trip melalui laut dari Rotterdam ke Sabang, juga banyak bangunan tua peninggalan Belanda," katanya.
Wisatawan yang ingin ke Sabang bisa melalui Banda Aceh. Saat ini telah ada penerbangan langsung dari Malaysia, yaitu melalui Penang dan Kuala Lumpur menuju Banda Aceh. Kemudian dari Banda Aceh dilanjutkan dengan kapal cepat selama 45 menit. Hanya saja, kecenderungan tren kunjungan wisatawan yang datang ke Sabang melalui Banda Aceh menjadikan Banda Aceh hanya sebagai kota transit.
"Trennya, wisatawan langsung ke Sabang, di Banda Aceh cuma transit. Begitu juga saat balik. Karena itu, kami kerja sama dengan Banda Aceh dan Aceh Besar untuk membuat paket wisata. Kami tidak mau egosentris dalam menarik wisatawan," ungkap Munawar.
Munawar juga menjelaskan bahwa pada era tahun 1960-1970-an, kondisi pariwisata Phuket, Langkawi, dan Sabang sebenarnya sama. Namun, lanjutnya, Phuket dan Langkawi diurus oleh pemerintah masing-masing.
"Sabang terlambat terurus, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," katanya. Hal ini tecermin dari ketiadaan hotel berbintang di Sabang. Kota ini hanya memiliki akomodasi berupa hotel kelas melati.
"Total ada 400 kamar di Sabang. Kami juga punya homestay yang bagus-bagus. Akomodasi yang penting dapat menyediakan makanan yang bersih, air yang bersih, kamar mandi bersih, untuk para tamu," ujarnya.

Telusur Iboih dan Balohan dengan Sepeda Motor

Indonesia.travel/ANGKEJalanan yang mulus di Sabang, Aceh

Jalanan di Sabang, Aceh, menghubungkan hampir seluruh bagian terindah di pulau ini. Rasakan suasana bersepeda motor dari Iboih yang termahsyur, lalu perjalanan bisa Anda arahkan ke tepian titik terbarat Indonesia, yaitu Monumen Kilometer Nol.
Jalanan tersebut merangkai di antara hutan-hutan tropis yang hijau. Saat Anda mengendarai sepeda motor di sini maka akan memberikan sensasi yang dibumbui tarikan adrenalin saat membesut gas di jalan yang sepi, meliuk-liuk, dan sempit.
Di kawasan Monumen Kilometer Nol, monyet berlarian di atas permukaan jalan. Mereka bermain di tepi hutan di atas batu karang yang menukik curam ke laut lepas.
Tak hanya monyet, seekor babi rusa sudah menjadi ‘tuan rumah’ di kawasan ini. Masyarakat setempat memanggilnya "Bro". Babi rusa ini begitu jinak dan kerap mengharapkan kemurahan hati dari pengunjung yang datang agar melemparkan makanan.
Sangat disarankan untuk tidak mencoba masuk ke jalan-jalan kecil ke dalam hutan dengan kendaraan sewa Anda, karena pada hakekatnya pulau ini merupakan pulau terdepan dan menjadi perhatian militer untuk menjaganya dari ancaman pihak luar. Tidak heran apabila penjagaan di pulau ini melibatkan tentara dan polisi bersenjata.
Dari arah Monumen Kilometer Nol ke Iboih akan melewati tikungan tajam dan menurun. Hati-hatilah saat menukik, karena hal ini dapat menghentikan keasyikan Anda berpetualang di atas motor skuter matik yang menyenangkan. Tetaplah berkendaraan pada kecepatan yang aman.
Saat menjumpai gerbang pantai Iboih, teruskan motor Anda hingga ujung jalan untuk menemukan surga perairan yang belum banyak tersentuh. Di sini ada beragam atraksi menanti Anda, mulai dari memancing, snorkling, menyelam, atau sekadar bersantai di kedai kopi dan bercengkrama dengan penduduknya yang ramah.
Lihat Rambu-rambu Lalu Lintas Setiap persimpangan jalan selalu didahului rambu-rambu penunjuk arah. Hal ini termasuk rambu-rambu dari Iboih ke Gapang, dua buah pantai terbaik yang dipisahkan jarak sekitar 5 kilometer saja.
Ke Gapang hanya perlu menelusuri jalan lurus dan mengikuti petunjuk jalan. Memang tak jelas sekali kapan harus belok ke Pantai Gapang, sampai Anda melihat taman segitiga di sebelah kiri Anda dengan tulisan Gapang Beach Resort.
Anda bisa lewat jalur resor. Bisa juga ke jalan di depannya sekitar 50 meter ke arah kiri yang akan membawa Anda ke tepi pantai Gapang yang menghipnotis.
Saat meneruskan perjalanan ke Sabang, jalan di tepi hutan dan pantai akan menjadi hiburan selama kurang lebih 25 menit di atas motor yang meliuk-liuk menyusuri jalanan. Perhatikan kondisi motor Anda.
Pastikan tak ada masalah saat mengemudikannya, karena dalam perjalanan ke Sabang dari Gapang, Anda akan melewati tanjakan dan turunan yang panjang dan cukup menantang. Hal ini terutama harus menjadi perhatian Anda saat mencoba rem kendaraan.
Bila Anda tergoda untuk melihat pemandangan yang sering kali mengintip Anda dari celah pohon-pohon tropis yang besar, berhentilah sejenak lalu parkirkan motor Anda di tepi jalan yang aman.
Di tikungan tajam yang menurun, pemandangan dapat dilihat dalam porsi terbaik. Telah banyak wisatawan asing yang juga bersewakan sepeda motor turut turun sejenak dan mengabadikan panoramanya.
Hati-hatilah bila Anda terlalu dekat ke tepi tebing, karena tidak ada jalur naik bila seseorang jatuh ke dalamnya. Tebing ini pun tak berpagar, jadi jangan terlalu bersemangat dan hilang kendali saat berdiri di tepinya.
Di sini Monyet pun terkadang merasa berhak mendapatkan penghargaan berupa sedikit makanan di ‘kawasan monyet’ ini. Jangan melakukan kontak mata dengan mereka saat Anda bermotor ria, karena hal itu dianggapnya sebagai tantangan bagi monyet jantan yang berkuasa.
Batas Kecepatan dan Klakson Batas kecepatan memang tidak diterapkan secara ketat tetapi secara sadar Anda tidak ingin merusak liburan dengan permasalahan kecelakaan lalu lintas atau terkait hukum karena terlalu kencang mengemudikan sepeda motor sewaan. Jadi, walau jalan di pulau ini begitu kosong dan mulus, jagalah kecepatan Anda di batas yang wajar.
Bila perlu, bunyikan klakson atau tanda peringatan suara sesekali saja untuk mengingatkan pengendara lain atas keberadaan Anda. Karena Sabang  sedang berkembang dan pembangunan beberapa fasilitas umum masih berjalan maka sesekali Anda mungkin akan berada di belakang truk besar. Bisa jadi asapnya mengganggu Anda.
Apabila itu memang terjadi maka lebih baik Anda berhenti dahulu atau melaju lebih lambat dari truk tersebut. Bila Anda memilih untuk menyusulnya, hati-hatilah.
Lampu depan kendaraan bermotor sudah menjadi aturan umum untuk selalu dinyalakan demi keselamatan dan penegakan hukum oleh warga yang berdisiplin. Jadi, nyalakanlah lampu depannya saat berkeliling. (ANGKE/HIM

Sensasi Bersepeda Motor di Jalanan Mulus Sabang

Indonesia.travel/ANGKESabang, Aceh.

Mencari variasi kegiatan selain memancing, snorkeling atau menyelam di Sabang? Cobalah mengorek lebih jauh tempat indah ini dengan bersepeda bermotor.
Menelusuri tiap jengkal jalannya yang mulus sepanjang sekitar 70 km adalah kenikmatan tersendiri sekaligus pengalaman yang tidak terlupakan. Alam Sabang juga menyuguhkan sajian flora dan fauna dengan takaran cukup namun memikat.
Saat menunggang sepeda motor berkecepatanlah sekitar 30-60 km per jam. Biarkan wajah Anda disentuh udara segar yang alami dan mata dipertontonkan gundukan pemandangan hutan tropis serta lautan biru yang indah.
Inilah suasana saat sepenuhnya keindahan, kesederhanaan, dan kealamiahan Sabang menjadi milik Anda. Sepulangnya ke rumah, atraksi ini akan menjadi oleh-oleh yang menggiurkan pendengar Anda.
Sabang di Pulau Weh memiliki jalanan mulus dengan nuansa hijau lanskap yang begitu menawan seperti juga keramahan masyarakatnya yang dengan ikhlas akan membantu Anda apabila kehabisan bensin di tengah jalan. Jalanan yang cantik dan bersih ini sangatlah rugi apabila tidak dijajal dengan berkendara sepeda motor.
Sesekali Anda dapat bermanuver di tikungannya yang sedikit tajam namun berpandukan marka jalan yang sangat membantu. Ini adalah cara terbaik menikmati perpaduan keindahan yang menenangkan sekaligus menantang  adrenalin.
Sabang merupakan sebutan lain dari Pulau Weh yang juga memiliki ibukota dengan nama Sabang juga. Sabang atau sering dipanjangkan oleh masyarakatnya sebagai “Santai Banget” adalah surga dengan keheningan dibalut hangat keramahan penduduknya. Bahkan suara anjing pemilik rumah di pinggir jalan pun jarang menggonggong orang asing. Inilah bukti hewan pun turut bersantai di pulau ini.
Di berbagai penjuru kota Sabang terpampang tulisan ‘Damai Itu Indah’ yang diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kriminalitas di pulau ini pun sangat rendah.
Tidak heran apabila masyarakat setempat biasa berkendaraan tanpa khawatir kendaraannya hilang. Padahal kunci biasa ditinggalkan tergantung di motornya.
Kebijakan pemerintah Sabang yang tidak membolehkan beberapa jenis kendaraan bebas bea (mobil mewah) untuk keluar Sabang membuat jalanan lowong dan terlihat apik. Teratur, bersih dan nyaman mewarnai jalanannya. Di Sabang Anda akan dapati sebuah kota tanpa lampu lalu lintas.
Memang pulau ini tidak besar tetapi tidak juga terlalu kecil. Empat atau lima jam harus Anda sisihkan dalam sehari untuk menjelajahinya. Beristirahatlah di kedai kopi pinggir jalan lalu nikmati segelas kopi aceh yang khas. Menikmati minuman ini sempurna dengan tampilnya layar lebar alami berupa pemandangan lautan Selat Malaka dan Pulau Rondo sebagai pulau terdepan di Indonesia.
Di kota Sabang, Anda akan merasakan kota kecil penuh kehangatan dan suasana bersejarah mewarnai. Dahulu, kapal-kapal perang Belanda dan Jepang berlabuh di Pelabuhan Alam Sabang. Pelabuhan tersebut memiliki kedalaman lebih daripada  Singapura atau pun Batam.
Jangan heran pula apabila di beberapa tempat di Sabang dan sekitarnya, Anda akan menjumpai beberapa bunker Jepang yang tengah ditata kembali oleh Sabang Heritage Society dan pemerintah setempat.
Dari atas bukit di Kota Sabang, pemandangan tak terbandingkan akan Anda jumpai. Di sinilah Anda patut bersyukur bahwa bisa memijakkan kaki di kota terbarat di Indonesia.
Di Sabang Hill tampak jelas pulau-pulau kecil yang mengitarinya. Pulau Rondo terlihat di kejauhan menandai batas wilayah kedaulatan Indonesia. Menaiki Sabang Hill dapat dengan mudah dilakukan dengan motor yang baik kondisinya atau pun dengan kendaraan roda empat.
Saat berada di Kota Sabang, sisihkan sedikit waktu untuk menyapa warga dengan duduk di tepi jalan atau di kedai kopi. Tradisi ini biasa dilakukan warga setempat.
Waktu antara pukul 12 siang hingga 5 petang memang sedikit lengang karena toko-toko tutup untuk beristirahat. Selepas itu, mereka akan tumpah di jalan dan tempat umum untuk berinteraksi antarwarga kota. (ANGKE/HIM)

Mau Sewa Motor di Sabang? Ini Tipsnya

Indonesia.travel/ANGKE Sabang, Aceh

Mencari variasi kegiatan selain memancing, snorkeling atau menyelam di Sabang, Aceh? Cobalah mengorek lebih jauh tempat indah ini dengan bersepeda bermotor.
Agar mudah menjelajahi Sabang dengan sepeda motor, Anda dapat menyewa sepeda motor Untuk menyewa sepeda motor Anda dapat memilih  di Pantai Gapang atau di Pantai Iboih.
Kedua tempat tersebut dijadikan peraduan para backpacker mancanegara dan Nusantara. Biaya sewanya sekitar Rp 100.000 per hari (bisa lebih murah bila Anda mahir menawar).
Anda akan diminta persyaratan administrasi dan helm untuk kenyamanan berkendara. Meski hampir tak pernah ada razia dan aksi kebut-kebutan, keamanan lebih baik tetap diutamakan.
Nah, sebagai informasi sepeda motor di Sabang oleh masyarakatnya dinamai kreta, jadi sebutkan nama tersebut saat Anda menyewanya di sana. Kenakan kacamata hitam Anda maka menunggang sepeda motor pun begitu tak tertahankan rasanya.
Memilih mengendarai sepeda motor skuter matik dapat memberi Anda kenyamanan menaklukan jalanan mulus Sabang yang berkelok naik turun. Motor skuter matik tak membuat Anda mengoper gerigi saat berkendara.

Suaranya pun halus seperti blender jus buah-buahan. Dengan demikian, motor ini dihargai masyarakat Sabang yang tidak begitu suka suara gaduh dari cerobong emisi kendaraan.
Isilah sepeda motor sewaan tersebut dengan bahan bakar yang cukup untuk mengantarkan Anda ke berbagai tujuan dan kembali lagi ke tempat sewanya. Jangan sampai kehabisan bahan bakar karena di pulau ini hanya ada dua SPBU yang letaknya hampir puluhan kilometer melewati hutan tropis.
Namun demikian, di setiap kios yang Anda lewati di tepian jalan, bahan bakar eceran biasa dijual. Harganya Rp 6.000 hingga Rp 7.500 per liter.
Kalaupun Anda kehabisan bensin maka mintalah tolong pada penduduk setempat yang sedang lewat untuk mengantar Anda membelinya di tempat terdekat. Masyarakat Sabang terkenal jujur dan penolong. (ANGKE/HIM)


 

Rabu, 26 Desember 2012

8 Tahun Sudah Tsunami Aceh

Wahyu bagah bacut kata saya dalam bahasa aceh yang artinya cepat sedikit kepada adik saya yang baru saja sampai dari sabang bersama seorang teman. pagi itu kami hendak berencana menuju ke pasar aceh dengan tujuan untuk membelikan adik saya sebuah HP baru. Saat itu adik saya datang bersama dengan ibu dari teman sekamar kos saya yaitu Suherman Muhammad Mahasiswa Ekonomi Manajemen Unsyiah Leting 2002, ibunya membawa serta adiknya yang laki laki kira kira umur 15 tahunan bernama Khalidin, malam minggu itu adiknya itu tidur bersama kami di kos kosan sedangkan ibunya nginap di tempat saudaranya di daerah kadju.  Seorang ibu yang ingin menjenguk anaknya di Banda Aceh dan akan memberikan uang saku buat anaknya yang sedang menimba ilmu tapi apa dikata uang belum sempat dikasi sore sabtu itu ternyata pagi minggu ibu tidak ada kabarnya kemana.



Masih ingat dibenak kita atas bencana yang mengakibatkan kematian terbesar dalam sejarah. Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa yang terjadi pada waktu 7:58:53 WIB ini berpusat pada 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Diantaranya Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.


Kami sempat lemas ketika gempa berkekuatan dahsyat itu mengguncang bumi Aceh, dengan segera kami semua keluar kamar dan saling berpegangan tangan satu sama yang lain sembari membacakan doa zikir dan ayat ayat pendek yang kami bisa saat itu. didepan kos seperti biasa ada beberapa mobil minibus L-300 yang di parkir kalo malam, mobil tersebut ber operasi pada siang hari dan melayani trep Barat Selatan.



Mata kami memandang kearah mobil dan pemohonan yang sedang bergoyang kuat, serta ayunan mobil l-300 itu seakan hemdak terbalik ke arah kami, begitulah sekiranya kekuatan gempa pada saat itu. Sungguh guncangan bumi yang tidak pernah kami fikirkan sebelumnya. Beberapa menit setelah itu gempapun reda meski ada terasa gempa gempa susulan dan saya teringat pada satu perkataan adik saya Wahyu "Akan naik air besar sepertinya" kata kata itu pernah saya dengar dalam cerita dan saya pun cuek aja tak menanggapi celotehan adik saya saat itu, lalu kami terus bersiap untuk keluar untuk naik mobil labi labi menuju penayong. tiba di depan SD 82 Darussalam waktu itu sekarang udah berubah menjadi SD 19 Sepertinya, berhenti sebuah labi labi yang menunggu kami nyebrang. di samping kami ada seorang ibu ibu yang sedang mengisi bensin dan beliau bercerita baru saja pulang dari simpang lima, dia melihat bangunan Swalayang termegah saat itu Pante Pirak ambruk, keasikan mendengarkan cerita beliau lalu saya mempersilahkan mobil labi labi itu duluan saja karena kami saat itu ingin menelpon orang tua dulu disabang, eh tetapi gagal karena semua jaringan gangguan dan telp susah tersambung.
Beberapa saat kemudian terdengar kemuruman orang berteriak Ie Raya dalam bahasa Aceh yang artinya air Besar sambil lari ke arah kami dan saya dengan penasaran malah lari kesitu karena tidak ngeh dengan teriakan orang orang tersebut, belum sampainya saya di persipangan rukoh di ujung jembatan lamnyong saya melihat air berwarna hitam seperti lumpur menuju ke arah sini. sontak saya langsung kabur sambil berteriak memanggil adik adik saya untuk lari ke kos an dan mengambil semua dokumen penting. sempat dalam lari kami, saya melihat adik nya Suherman Muhammad yaitu Khalidin turut membawa lari sebuah Al-Qur'an dalam pelukannya.

Saat itu kami berlari Ke arah mesjid jami' Unsyiah, ternyata disana telah berkumpul sangat banyak orang, sejenak kami disana dan melihat situasi gaduh, terus kami melanjutkan penyelamatan diri yang berakhir di  lap stadiun mini pertanian Unsyiah. berkumpulah kami satu komplek itu disitu sambil menunggu arahan dari petugas yang menggunakan alat pengeras suara di mesjid jami'. disitulah saya termenung dan lemas tak berdaya sambil kembali teringat kembali ucapan adik saya tadi pagi sehabis gempa, bak se orang peramal atau secara kebetulan saja kata kata dia ternyata benar benar terjadi sekarang.


Suherman Muhammad asal Sabang juga waktu itu bertempat tinggal di perikanan kini lokasi rumah itu sudah di pindahkan ke lhong drien kelurahan krung raya sabang karena di pinggiran tebing laut perikanan akan ditimbun untuk perluasan jalan raya, waktu itu bersama dengan Edi Fitria Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Unsyiah Letting 2003 asal Piyeung Muntasik Aceh Besar pergi sejak pukul 7 pagi ke Lapangan Blangpadang Banda Aceh, karena waktu itu ada event Lomba Lari Maraton lupa saya siapa yang mengadakannya. dari cerita mereka berdua, mereka berada diurutan terdepan waktu itu setelah itu tiba tiba terdengar suara gemuruh angin kencang, dan dia pun (Edi Fitria) berinisiatif untuk sembunyi di bawah jembatan, eh apa hendak dikata rupanya air besar yang tiba dia pun dibawa oleh derasnya air bah stunami hingga dia tidak tau kemana. tiba tiba saja telah berkumpul bersama kami keesokan harinya, Sedangkan ibu teman saya Suherman Muhammad tidak ada kabar dimana.

Sempat semalam kami menginap di stadion mini hingga besoknya kami pulang ke montasik dengan berjalan kaki dan di temani sebuah sepeda, lupa saya waktu itu sepeda siapa yang jelas tujuan kami waktu itu adalah rumah Edi Fitria di Montasik disanalah kami di tambung 2 malam hingga esok harinya kami menyisir kota Banda Aceh dengan berjalan kaki untuk menjari ibu teman saya Suherman Muhammad dalam perjalanan kami kondisi jalanan yang di penuhi mayat2 bergelimpangan dan kota yang harcur sudah tidak dapat saya jelaskan lagi dalam tulisan ini, tentunya kita sudah semua tahu kondisi saat itu. Aceh Menangis, Indonesia Berduka, Dunia Tergugah hatinya yang melihat kondisi Aceh saat itu.

Tak disangka saat itu seperti dalam mimpi saya bertemu Bapak saya sayang sudah sehari sebelumnya mencari saya dan adik saya katanya, kami bertemu pas di halte Simpang Surabaya sekarang tepatnya di depan Dhapu Kupi. Dari situ kami sempat terharu bersedih senang dan bahagia bercampur duka  beberapa saat hingga kahirnya memutuskan untuk berjalan kembali menyisir kota bersama melewati kantor Bubernur dan ke Darussalam, disitu kami berharap mendapatkan informasi tentang keberadaan dan kondisi Ibundanya Suherman, tapi ternyata kami tidak mendapatkan apa apa. suasana sudah gelap dan kami memutuskan untuk menginap semalam disitu, dimana bapak saya sudah menginap semalam di mesjid jami' Unsyiah itu berpaspasan dengan keberangkatan kami ke montasik paginya.

Esoknya saya membawa Bapak saya ke Montasik tempat kami mengungsi boleh dikatakan. dan sekarang sejak dulu mamak nya temen saya Edi Ftria dan Keluarganya Sudah saya anggap Ibu saya sendiri dan keluraga saya. Terima kasih saya Ucapkan kepada mamak Angkat saya.

Keesokkan harinya saya memutuskan pulang ke Sabang Bersama Bapak via TPI Lampulo dengan menggunakan Boat Warga dengan tarif saat itu 100 ribu rupiah perjiwa melewati ujung ba'u sabang. perjalanan ke lampulo sendiri kami lewati dengan melangkahi begitu banyak manyat yang berserakkan yang tak kuasa kami melihatnya. Tiba lah sore itu saya di Sabang dan Disambut Warga Sabang Di Dermaga Pasiran Sabang yang menunggu dan berharap anak dan sanak saudaranya tiba di Sabang. tanpa kecuali mau saudara atau bukan waktu itu setiap yang tiba dari Banda Aceh dipeluk dan di cium seraya menangis dan menanyakan kondisi Banda Aceh dan keluarganya di Sana. Demikian dulu cerita saya...gimana cerita anda,,,,,,,,?

Catatan Sewindu Stunami Aceh




Selasa, 11 Desember 2012

Scan Data Hard Copy menjadi Pdf Format

Untuk mengirim data via email yang data sotf copy nya sudah tidak ada sekarang pad Printer Cannon sudah tersedia fasilitas nya, Melalui aplikasi bawaan printer yang sudah memiliki fasilitas scaning dokumen. yaitu dengan menggunakan aplikasi MP Navigator
kemudian ikuti langkah langkah berikut ini :
1. buka aplikasi MP Navigator dan Pilih Foto Dokumen


2. Kemudian Pilih Scan

3. Jika masih ada halaman yang mau di scan, maka masukkan dikumennya ke Printer langsung tekan tomvol scan lagi

4.Jika semua dokumen sudah di scan maka dukomen akan di tampilkan sesuai urutan scan, kemudia pilih exit

5. kemudian simpan file dalam format pdf seperti gambar di atas, pada file name buat nama filenya, pada save as pilih lokasi penyimpanan, hilang kan centang di bawahnya, kemuidan save

selesai, selamat mencoba

Kamis, 29 November 2012

Trik Menghapus File/Folder Yang Tidak Bisa Dihapus

Sering kita menemukan File/Folder yang tidak bisa dihapus(bandel)? Terkadang memang kita menjumpai di Komputer kita ada file/folder yang tidak bisa di hapus dengan cara biasa. Kasus seperti ini terjadi jika komputer yang kita gunakan sering terkoneksi dengan internet,atau bisa juga karena kita sering memindahkan data dari CD dan VCD,ataupun lewat USB external seperti Flashdisk.
Biasanya jika kita menghapus/delete file akan muncul pesan error seperti:
- Cannot delete file: Access is denied
- "There has been a sharing violation"
- "The source or destination file may be in use"
- "The file is in use by another program or user"
- "Make sure the disk is not full or write-protected and that the file is not currently in use"
Juga pesan yang lainnya yang intinya sobat ga diperbolehkan untuk mendelete file atau folder tersebut, hal ini bisa disebabkan karena file tersebut lagi digunakan oleh suatu program, atau paling memungkinkan file atau program itu adalah sebuah virus.
Nah untuk mengatasi itu semua Anda bisa menggunakan Program Unlocker 1.9.1 untuk menghapus file atau folder tersebut. silahkan download softwarenya dibawah ini.
Langkah Menghapus File/Folder dengan Unlocker 1.9.1
1. Download dan Instal software Unlocker 1.9.1
2. Pilih file atau folder yang ingin anda hapus lalu klik kanan
3. Lalu pilih menu Unlocker
4. Setelah itu pilih Delete
5. Kemudian tekan OK

Selasa, 20 November 2012

Tips Berwisata di Musim Hujan


Di musim hujan seperti saat ini, bukan berarti menjadi halangan untuk berwisata. Tentu ada persiapan lebih untuk menghadapi cuaca yang berubah-ubah. Berikut beberapa kiat wisata di musim hujan.Waktu. Biasanya musim hujan di Indonesia dan negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara ada di kisaran akhir tahun. Di Indonesia, musim hujan bergeser di bulan Oktober sampai April.
Saat musim hujan, kondisi lembab dan panas yang sumuk seringkali terasa. Hal ini membuat perjalanan menjadi nyaman. Hujan lebat selama seharian menjadi hal yang lumrah. Waspadai juga kemungkinan terjadi banjir. Kemungkinan ini terjadi hampir di seluruh Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sepi namun menyegarkan. Walau musim hujan, bukan berarti halangan melakukan wisata. Salah satu keuntungannya adalah tempat-tempat wisata yang cenderung sepi saat musim hujan. Restoran favorit yang biasa ramai, jadi lebih sepi walaupun di jam sibuk sekalipun.
Musim hujan juga biasanya terjadi bertepatan pada musim sepi kunjungan. Sehingga harga-harga akan lebih murah, terutama untuk penginapan. Tempat wisata pun yang biasanya penuh sesak akan lebih sepi.
Lagi pula, walaupun musim hujan, hujan tak selalu jatuh terus menerus tanpa henti. Saat hujan reda, Anda akan merasa udara lebih segar dan pohon-pohon tampak berkilau menyegarkan, pun lampu jalanan terasa lebih terang karena bersih dari debu.
Untungnya lagi, saat musim hujan, cuaca terasa sejuk. Sehingga walaupun berjalan lama, Anda tak mudah terasa kepanasan maupun berkeringat.
Perhatikan waktu. Biasanya hujan tak turun seharian. Perhatikan apakah di destinasi tersebut kecenderungan hujan jatuh di pagi hari atau sore hari. Dengan panduan ini, Anda bisa menyusun perjalanan wisata dengan mudah.
Tempat wisata. Memang, ini bukan waktu terbaik untuk berwisata ke pantai maupun menjelajahi pulau-pulau kecil. Pun, wisata gunung bisa Anda pertimbangkan kembali.
Sekadar menginap di vila di gunung bisa saja. Tetapi pilihan untuk mendaki mungkin bisa Anda tunda sementara waktu.
Masukkan dalam perjalanan wisata Anda kunjungan ke museum-museum di destinasi wisata yang Anda kunjungi. Wisata budaya juga menjadi pilihan yang sangat pas. Datangi tempat-tempat pertunjukan seni, misalnya untuk melihat pementasan tari ataupun wayang.

Kursus budaya untuk wisatawan bisa menjadi pilihan, seperti kelas memasak sampai kelas yoga. Saatnya santai dengan relaksasi spa pun harus Anda masukkan dalam agenda. Ada beragam kegiatan wisata yang bisa Anda pilih di dalam ruangan. Jeli-jeli saja mencarinya.
Tempat belanja bisa menjadi pilihan tempat berwisata. Lebih baik lagi kalau berbelanja di pasar. Ajang tawar-menawar lebih tak ketat di kala hujan lebat datang. Sebab, pengunjung pun sepi, dan pedagang lebih bermurah hati memberikan harga terbaik.
Musim hujan waktu yang tepat untuk berwisata kuliner, terutama mencoba restoran-restoran favorit yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung. Di saat hujan lebat, walau di jam sibuk seperti makan siang, tingkat kunjungan cenderung menurun.
Tetapi, bukan berarti di saat hujan, Anda hanya bisa di dalam ruangan. Jika Anda merasa stamina Anda kuat, berhujan-hujanan pun seru. Sewa sepeda dan berkeliling pedesaan di tengah rinai hujan.
Foto. Sayangnya adalah di musim hujan, langit cenderung mendung sehingga Anda akan kesulitan mendapatkan warna biru terang langit. Namun, foto berupa petir yang menyala terang di tengah kegelapan malam akan tampak memesona.
Di saat-saat tertentu, setelah hujan turun lama, langit biru akan muncul. Ini momen terbaik Anda untuk berfoto dengan latar belakang langit biru. Namun, efek butiran gerimis hujan juga menimbulkan kesan tersendiri pada foto Anda.
Jaga kondisi. Minum vitamin sebelum berwisata bisa menjadi pilihan baik untuk menjaga stamina selama perjalanan. Teruskan konsumsi vitamin saat wisata maupun setelahnya. Minuman hangat seperti jahe bisa membantu menjaga stamina.
Biasakan mandi dan keramas dengan air hangat setelah Anda kembali ke hotel, terutama jika Anda kehujanan. Hal ini untuk mengembalikan suhu panas tubuh Anda.
Berkemas. Nah, ini yang harus Anda perhatikan, yaitu berkemas untuk wisata di saat musim hujan. Sebaiknya bawa payung kecil dan jas hujan plastik yang ringan. Selain itu, bawa sepatu karet atau sandal yang tahan air.
Bawa celana pendek dibanding celana panjang. Topi atau jaket bertudung juga bisa Anda bawa. Jaket tebal bisa menahan diri dari udara dingin.
Bawa pula persediaan plastik untuk memisahkan baju basah terkena hujan dengan baju yang kering. Hal ini berguna saat Anda mengemas kembali dan memasukkan ke dalam tas untuk dibawa pulang, agar tak tercampur.

sumber :kompas.com

Senin, 19 November 2012

Panduan Wisata Pulau Sabang, NAD dari Blognya Ndah

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau… Siapa yang tidak kenal lagu nasional ini? Sebuah lagu yang menggambarkan betapa luas tanah air yang kita cintai, Republik Indonesia. Namun sudahkah anda mengunjungi atau paling tidak mengetahui 2 tempat yang berada di ujung wilayah Indonesia tersebut? Bagi kita yang berada di Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku, kota Sabang dan Merauke terasa (dan memang kenyataannya) sangat jauh. Jadi jangan heran ketika mengunjungi Pulau Sabang atau Pulau Weh anda justru banyak bertemu dengan wisatawan Malaysia, karena secara geografis mereka lebih dekat. Dengan biaya yang jauh lebih murah dan waktu lebih cepat mereka liburan ke Sabang mungkin seperti orang Jakarta berlibur ke Kepulauan Seribu. Awal April 2012, setelah sehari sebelumnya berwisata singkat di Banda Aceh saya akhirnya berhasil menginjakkan kaki di ujung barat wilayah Indonesia dan tercatat sebagai pengunjung tugu 0 km Sabang yang ke 52.485. Yippiee……
Pulau Weh atau yang lebih terkenal dengan nama Sabang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Pualu ini dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat. Pulau dengan luas 156,3 km² terdiri dari beberapa pulau kecil yang terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung yaitu Pulau Weh (121 km2), Pulau Rubiah (0,357 km2), Pulau Seulako (0,055 km2), Pulau Klah (0,186 km2), dan Pulau Rondo (0,650 km2). Pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, dermaga Sabang telah menjadi pelabuhan penting sebagai pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang kemudian dikembangkan menjadi lalu lintas perdagangan barang.

Santai Bang, ini di Sabang…
Pemerintah Indonesia pada tahun 2000 menetapkan Sabang sebagai Zona Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, bayangan saya dengan penetapan tersebut saya akan menemukan kota yang sibuk dengan lalu lintas barang dan jasa. Namun ternyata kota Sabang tidaklah seramai dugaan saya, apalagi jika anda jalan-jalan di kotanya setelah jam 12 siang, kota ini sangat sangat sepi. Menurut Bang Arphen, sopir kami selama di Sabang, ketika datang waktu dzuhur maka aktivitas penduduk di sini berhenti, mereka akan beristirahat hingga maghrib. Santai Bang, ini di Sabang…. Nikmati saja segarnya udara dan keindahan alam yang tersaji di setiap sudut pulau.
Transportasi menuju Sabang:
Sabang telah memiliki bandara udara bernama Maimun Saleh, namun bandara ini hanya digunakan untuk kepentingan militer. Untuk mencapai pulau Sabang atau Pulau Weh anda dapat menyeberang melalui Pelabuhan Ulee Lheue (Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang). Bagaimana anda bisa tiba di Pelabuhan Ulee Lheue (Aceh) bisa di baca dulu Panduan Wisata Banda Aceh ;)
  • Tarif taxi Bandara Sultan Iskandar Muda Airport – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp. 90,000
  • Tarif carter labi-labi dari terminal bus – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp. 60,000. ngeteng dengan labi-labi atau becak motor sekitar Rp. 2,000 – Rp. 5,000.
  • Tarif taxi Pelabuhan Ulee Lheu – Bandara Sultan Iskandar Muda (jika ingin city tour, 1- 2 jam): Rp. 150.000 – Rp. 200.000,-
Tersedia 2 jenis kapal yaitu kapal cepat dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dan kapal/ferry/roro dengan jarak tempuh 2 jam. Jika anda membawa kendaraan pribadi maka pilihan anda adalah kapal Ferry. Saat ini tersedia 1 kapal Ferry (Kapal KMP BRR) dan 2 (dua) kapal cepat yaitu Kapal Express Bahari dan Kapal Pulo Rondo. Jika anda menjadi salah satu penumpang Kapal Pesiar MV. Seabourn Pride saat ini kapal pesiar tersebut mengagendakan untuk transit di Sabang 5 kali dalam setahun ;)


Jadwal dan Harga tiket KM Bahari dan Pulo Rondo
Jadwal Dari Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh:
  • KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 14.00. WIB | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 10.30. WIB dan Pukul 16.30 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 09.30. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
Jadwal Dari Pelabuhan Balohan Sabang:
  • Kapal lambat/roro – KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 08.00. WIB |  Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 08.00. WIB dan Pukul 14.00 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 08.00. WIB
Tarif Kapal Aceh – Sabang | Sabang – Aceh:
  • Tarif Kapal Cepat Pulo Rondo : Ekonomi Dewasa Rp 60.000 | Bisnis Dewasa Rp 75.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal Cepat Express Bahari : Ekonomi Dewasa Rp 55.000  | Eksekutif Dewasa Rp 65.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal KMP BRR:  Ekonomi dewasa: Rp 11.500, anak-anak: Rp 18.500 | Bisnis dewasa : : Rp 27.500, anak-anak : Rp 20.500 | Eksekutif dewasa : Rp 36.500, anak-anak :Rp 26.500.
  • Tarif Kendaraan naik Kapal KMP BRR: Sepeda : Rp 8.500 | Sepeda Motor : Rp 21.000 | Sepeda Motor Roda Tiga : Rp 73.000 | Mobil : Rp 155.000
  • Khusus untuk roda empat harus lebih cepat tiba di pelabuhan sebab tempat terbatas dan berlaku sistem antrian.
  • Phone Kapal Bahari : 0812 6967 0643 | 0852 6058 0996
  • Phone Kapal Rondo : 0651 7409194
Transportasi di dalam kota Sabang:
Jika anda belum menyewa kendaraan maka anda diharuskan naik angkutan resmi dari Organda yaitu mobil L-300. Bisa di antar sampai kota Sabang dengan tarif Rp. 15.000 – Rp. 20.000 atau dengan harga nego untuk di antarkan sampai ke penginapan. Kisaran tarif per orang dari pelabuhan Balohan sampai pantai Sumur Tiga Rp. 25.000 – Rp. 30.000, Pelabuhan Balohan sampai pantai Gapang Rp.40.000 – RP. 45.000, Pelabuhan Balohan sampai Iboih Rp. 50.000.
Kami sendiri memilih menyewa mobil (dengan AC):
  • Day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih: Rp. 50.000,- per orang
  • Day 2: Keliling Sabang 1 hari: Rp. 400.000,- (mobil, bensin, sopir)
  • Day 3: Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan: Rp. 50.000,- (mobil, bensin, sopir). Harga sewa hari ke-3 lebih murah dari tarif pada umumnya karena di hari ke-2 kami menggunakan mobil hanya setengah hari karena hujan membuat kami hanya sempat mengunjungi Tugu 0 km, Pantai Gapang, keliling kota Sabang (yang ternyata sangat sangat sepi, bahkan RM-pun tutup) dan pantai Sumur Tiga.
Selain mobil, anda juga bisa menyewa motor.
  • CP sewa mobil (tanpa AC): Pak Agus 0813 6001 4721
  • CP sewa mobil dan motor (dengan AC): Bang Arphen 0852 6010 6230
  • Rental Motor: Rp.  60.000,- Rp. 100.000 (motor + bensin)
  • Sewa Boat Iboih-Pulau Rubiah Rp. 200.000,-
  • Sewa alat snorkling = 45.000,-
  • Rental Mobil Rp. 400.000,- (maksimal 8 jam)
Tempat Makan di Sabang:

Kuliner di Sabang
Rumah makan / warung kopi / cafe di Sabang tersebar di kota dan di tempat lokasi wisata. Di kota Sabang, sebagaian besar terdapat di Jalan Perdagangan Sabang seperti : RM.  Dynasty, Kedai Pelita, Kedai Serba Rasa, Kedai Solo, RM. Bintang Mas Utama, RM. Bintang Mas, RM. Murah Raya, RM. Perkasa Utama, RM. Robusta, RM. Sederhana, Warung Kopi Bireun Jaya, Warung Kopi Mandiri, Kedai Kesuma, Kedai Kopi Pulau Jaya, Kedai Mie Sedap, RM.Lumbung Sari, Warung Kopi Sabang Indah 2, Kedai Pelangi. Di kawasan lainnya terdapat Café SPAN, RM. Burnawati, RM. Anugerah, Gulai Kambing Karantina, Jack Café Paradise, Café PUM, Café Paradiso, Café Kelapa Gading, Café Sunset,Café Rizki, Café Sabang Fair dan Café Abang Sayang. Di kawasan wisata gapang terdapat: Restoran Gapang Resort, Warung Kopi Nasi Laguna dan Café Zero. Di kawasan wisata Iboih terdapat: Café Olala, Restoran Arina, Restoran Fatimah, Café Kuala dan Iboih Inn Resort and Resto. Di pulau Rubiah terdapat Café Peunedden. Di pantai Sumur Tiga terdapat Restoran Rousseau Santai. Di pantai Anoi Itam terdapat Tuna Café.

Penginapan di Sabang:

 Penginapan Iboih Inn Resort
Awalnya kami ingin menghabiskan 2 malam di Iboih dengan pertimbangan di tempat tersebut kami bisa setiap saat bisa kepleset ke pantai yang bersih, jernih dan bergosip cantik dengan kawanan ikan, namun balasan email dari Kak Liza pemilik Iboih Inn menyebutkan hanya tersedia kamar untuk tanggal 5 April. Dengan pertimbangan ingin menikmati suasana pantai yang lain akhirnya kami menjatuhkan pilihan menginap di pantai Sumur Tiga, tepatnya di resort milik opa Freddie (orang Italy) Santai Sumur Tiga yang sangat direkomendasikan oleh temen saya, kokoh (entah di bayar spaghetti berapa piring ni orang :D ). Booking penginapan di Iboih Inn dan Santai Sumur Tiga sangat mudah, bisa dengan email atau isi formulir di website-nya. Berbeda dengan Iboih Inn yang mengharuskan kita transfer DP 50%, Opa Freddie membebaskan DP, namun kita harus konfirmasi kembali untuk memastikan waktu check in.


Penginapan Santai Sumur Tiga
  • Tanggal 5 april menginap di Iboih Inn: deluxe fan seaview (2 kamar + 1 extra bed) Rp. 600.000,- (include sarapan). DP 50% bisa dikirim ke rekening saliza mohamadar.
  • Tanggal 6 April menginap di Santai Sumur Tiga: bungalow (2 kamar + 1 extra bed) Rp. 600.000,- (prices weekend).
  • Harga extra bed di kedua penginapan tersebut sama, Rp. 50.000,-
Di Iboih masih banyak penginapan dengan harga murah, akhir tahun 2011 teman saya mendapat kamar seharga Rp. 40.000 untuk 2 orang, sayang sesuai dengan kenununannya, dia tidak begitu ingat nama penginapannya. Lokasinya agak jauh dari pantai dengan fasilitas seadanya.


Penginapan di Iboih, Sabang
Daftar Penginapan di Pulau Sabang:
  • Arina Bungalow, Iboih, Sabang
  • Casa Nemo: Jln. K.H. Agus Salim Ie Meulee Sabang. Phone: +62 8126922598. Harga Rp. 220.000 – Rp. 280.000
  • Dirgantara Guest House: Jln. Diponegoro  Sabang,
  • Fatimah Bongalow, Iboih.
  • Fina Bungalow, Iboih. Phone: +62 85262111366. Harga: Rp. 150.000 (Tanpa AC)
  • Gapang Resort, Gapang. Phone: +62 81360272270. Harga: Rp. 250.000 (AC)
  • Hotel Holiday: Jln. Perdagangan Belakang, Kota Bawah Barat Sabang. Phone: +62 652 21131. Harga: Rp. 50.000 – Rp. 425.000
  • Hotel Kartika: Jln. Teuku Umar No. 21. Kuta Bawah Sabang. Phone: +62 652 21344
  • Hotel Perdana Beach Sumur TigaJln. Ujung Kareung, Sabang
  • Hotel Pulau Jaya: Jln. Teuku Umar No 17-19, Kota Bawah Barat, Sabang. Phone: +62 652 22168. Harga: Rp. 35.000 – Rp. 170.000
  • Hotel Putra Salju: Jln. Teuku Umar No. 16 Sabang. Phone: +62 652 22747. Harga: Rp. 110.000 – Rp. 440.000
  • Hotel Rasa Seni: Jln. Anoi Itam, Sabang
  • Hotel Seulanga: Jln. Baypass. Cot Ba’u, Sabang
  • Iboih Inn Resort and Resto, Iboh. Harga Rp. 130.000 – Rp. 350.000. Kak Syaliza +62 811 841 570, +62 812 699 1659, email: iboih.inn@gmail.com | website: www.iboihinn.com.
  • Kartini Home Stay: Jln. Teuku Umar No. 25. Sabang, Phone: +62 652 21256
  • Leguna Resort, Gapang. Phone: 081377066662
  • Losmen Calok: Jln. Panglima Polem, Kuta Barat Sabang
  • Losmen Pum: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 652 21235
  • Losmen Rizky (Wisma Telkom): Jl. A. Yani No.20 Sabang. Phone: +62 652 21575. Harga Rp. 55.000 – Rp. 82.500
  • Losmen Sabang Merauke: Jln. Teuku Umar Kuta Bawah Sabang Phone : +62 652 21256
  • Lumba-Lumba Cottage, Gapang. Phone : +62 652 331133
  • Mamamia BungalowIboih Sabang
  • Mess Hanafiah: Jln. Lapangan Yos Sudarso, Sabang.
  • Mess Hiu Kencana: Jln. Tek Tok Kuta  Timu Sabang Phone: +62 652 21116
  • Monle Cottages : Jln. Sumur Tiga, Sabang. Phone: 0852 7741 4321. Harga: Rp. 200.000
  • Nagoya Inn: Jalan Cut Mutia No 34 Kota Atas Sabang. Phone: +62 652 22311. Harga: Rp. 225.000 – Rp. 300.000
  • Pantai Kasih Guest House: Jln. Sultan Hasanuddin  Sabang, Phone: +62 652 21066
  • Perdana Beach: Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: Tasmaldi +62 85262071939. Harga: Rp. 200.000
  • Pondok Tapak Gajah: Jln. Tapak Gajah, Jurong Keuramat, Ie Meulee Sabang
  • Pum Losmen: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 81269896654. Harga: Rp. 60.000 – Rp. 140.000
  • Ramadila BungalowPantai Gapang, Sabang
  • Sabang Guest House: Jl. Teuku Umar No.23-25 Sabang. Phone: +62 652 21186. Harga: Rp. 150.000 – Rp. 250.000
  • Samudra Hotel: Jln. Diponogoro  Kota Atas Sabang. Phone  +62 652 21503
  • Santai Sumur Tiga (Freddy): Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: +62 81360255001. Harga: Rp. 185.000 – Rp. 295.000. Breakfast (from 07.30) Rp 30,000/person (06.30 for early departures to ferries). Dinner (starters served 19.30) Rp 65,000/person. Email: santaisumurtiga@yahoo.com.au | Website: www.santai-sabang.com/
  • Tuna Paradise Resort Jln. Ujung Kareung Anoi Itam Sabang. Phone: +62 652 7010355
  • Wisma Airud: Jln. Perdagangan Kuta Barat  Sabang
  • Wisma Lanudal: Jln. Yos Sudarso  Sabang
  • Wisma Zahira: Jln. Sultan Hasanuddin Phone : +62 652 22444
Itinerary Wisata Pulau Sabang:

Perjalanan Aceh – Sabang
Kamis, 5 April 2012:
  • 08.30 – 09.30: Perjalanan Aceh – pelabuhan Ulee Lheue
  • 09.30 – 10.15: Pelabuhan Ulee Lheue – Pelabuhan Balohan
  • 10.15 – 12.00: Pelabuhan Balohan – Penginapan Iboih Inn
  • 12.00 – 13.00: Makan Siang
  • 13.00 – 17.00: Snorkling di Iboih dan Pulau Rubiah. Ke Pulau Klah, Pulau Rondo dan Pulau Seulako
  • 17.00 – 18.30: Menikmati sunset Tugu Nol Kilometer 
  • 18.00 – subuh    semedi
Jum’at, 6 April 2012:
  • 09.00 – 10.00: Checkout dari Iboih inn
  • 10.00 – 13.00: Keliling Pantai: Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Pasir Putih, Pantai Anoi itam, Pantai Tapak Gajah atau Pantai Lhung Angen, Danau Aneuk Laot
  • 13.00 – 14.00: Checkin di Santai Sumur Tiga
  • 14.00 – 17.00 Menikmati Pantai Sumur Tiga
  • 17.00 – 19.00 Jalan malam di kota Sabang
Sabtu, 7 April 2012:
  • Subuh – 07.30: packing, checkout dan menuju pelabuhan
  • 08.00 – 08.45: perjalanan pelabuhan Balohan Sabang – pelabuhan Ulee Lheue Aceh
  • 08.45 – 11.25: menuju bandara Sultan Iskandar Muda, lanjut ke Medan
Kapal Pulo Rondo meninggalkan pelabuhan Ulee Lheue pukul 9.40 WIB, selama 45 menit kita disuguhi pemandangan perbukitan hijau yang cantik bersanding dengan birunya laut dan langit cerah. Tiba di pelabuhan Balohan kami sudah di jemput Bang Arphen, tapi berhubung si abang tidak sempat mendapat ijin dari pelabuhan kami di minta naik dulu ke mobil L300. Setelah di luar pelabuhan baru pindah ke mobil sewaan yang akan mengantar kami ke Iboih. 

Mie Jalak di Kedai Kopi Pulau Baru, Sabang
Seperti wisatawan udik lainnya, saya terkesima dengan pemandangan di kota yang baru pertama kalinya saya datangi (semoga berlanjut). Jalan raya lebar dengan aspal bagus dan di kanan kiri ada saja pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja (Baca: turun dari mobil, foto-foto, senyum 3 jari). Kami melewati kantor pemerintah yang berada di sekitar taman kota dengan view pantai, whoaaa… gimana gak betah kerja di kantor seperti itu, kata temen… kalo stress tinggal loncat ke laut.  Di kota Sabang udah gatel pengen turun lagi foto di tengah jalan yang sepi dengan pohon besar di kanan kiri jalan yang rantingnya menaungi jalan raya, tapi perut dah keroncongan minta di isi. Kami makan siang di kedai kopi yang cukup kondang bagi para traveler, Kedai Kopi Pulau Baru. Kedai ini terkenal dengan mie jalak dan kopi susu, tapi kami menikmati mie jalak hanya dengan es teh manis.
Menurut Kak Liza (pemilik Iboih) sebaiknya rute kami yang awalnya dari Balohan langsung ke penginapan, snorkeling kemudian ke tugu 0 km di ganti dengan mengunjungi tugu 0 km terlebih dahulu baru ke penginapan. Saran tersebut 100% benar karena lokasi tugu 0 km sekitar 8 km dari pertigaan menuju Iboih, namun kami memutuskan langsung ke penginapan dan menjadwalkan tugu 0 km untuk hari berikutnya.

Balada teupin layeu, crocs dan afika
Sekitar jam 12 kami tiba di Pantai Teupin Layeu, melalui sebuah dermaga kecil di pantai ini kami akan di jemput boat iboih inn. Sambil menunggu jemputan kapal kami duduk-duduk di tepian pantai sambil menikmati pemandangan indah, pantai tenang dengan beberapa perahu kecil terapung malas dan pulau Rubiah yang terhampar tidak jauh dari Teupin Layeu. Bagi anda yang membutuhkan kapal untuk keliling Iboih dan Rubiah, sewa motor atau mencari penginapan, di sini terdapat Pusat Informasi Wisata Teupin Layeu View. Anda juga bisa mborong Crocs entah KW berapa, kata temen sih crocs asli (bajakan) dari Malaysia. Saking kalapnya, kami bahkan datang langsung ke rumah penjual Crocs yang pada hari berikutnya tidak jualan. Tanpa di duga, selain memiliki Crocs KW sekian, penjual crocs juga memiliki anak KW 2-nya Afika Oreo! Afikaaaa…..foto yuuux


Dari Iboih menuju Pulau Rubiah
Tiba di Iboih Inn, bukannya langsung menuju kamar malah kita keasyikan duduk-duduk di resto memandangi aquarium alami di bawah resto sambil menikmati es kopi susu yang rasanya sangat mantap. Maaf ya kak Liza…. kami membuat resto kakak berantakan. Tidak puas hanya memandangi dari atas, saya turun ke kolong resto, duduk-duduk di bebatuan menyapa ikan kakaktua, ikan biru yang buanyak banget, ikan biru-kuning, dan masih banyak lagi. Ayo kita snorkliiiiiiing!!!
Setelah menyeret, menenteng dan mengangkat koper, ransel dan tas (iyaa, banyak banget bawaannya, coz udah bertambah oleh-oleh dari Aceh) ke kamar yang terletak di level pertama (entah berapa tangga, yang jelas capek) kami kembali turun ke dermaga iboih inn bersiap menuju Pulau Rubiah. Jarak tempuh Iboih Inn – Pulau Rubiah dengan boat adalah………… 5 menit sahaja, wuuuzzz!! Jika anda berminat untuk berenang silahkan saja, saya tunggu di Pulau Rubiah ;)


Underwater Iboih dan Rubiah
Spot snorkeling pertama berada persis di seberang Iboih Inn. Untuk mencapai spot berikutnya kami harus melewati jalan setapak di tengah hutan Pulau Rubiah. Jangan mengharapkan akan menemukan terumbu karang beraneka ragam seperti di Menjangan, terumbu karang di sini biasa saja, boleh di bilang paling jelek dari tempat-tempat snorkeling saya sebelumnya. Namun ikannya sangat banyak. Menurut survey yang pernah dilakukan Conservation International, keanekaragaman terumbu di Pulau Weh/Sabang memang relatif sedikit, tetapi keanekaragaman spesies ikan sangat besar. Di spot ke-2 saya cukup duduk di bebatuan kemudian mencelupkan muka ke air ikan-ikan sudah banyak wara-wiri di antara bebatuan. Di sini, untuk pertama kalinya saya yang gak bisa renang bisa snorkeling TANPA PELAMPUNG! WAOW!  Kembali ke penginapan saya masih ingin snorkeling sepanjang pinggiran Iboih karena dapet info terdapat karang batik di depan Yulia Bungalow, namun satu-satunya temen yang masih bersedia snorkeling mendadak tidak mau snorkeling setelah melihat bulu babi. Saya yang tidak cukup PD untuk snorkeling jauh-jauh sendirian memilih snorkeling di sekitar penginapan saja.
Malam di Iboih Inn mengingatkan saya malam di Wisma Apung Karimunjawa, menikmati makan malam dengan ditemani deburan ombak dan lukisan langit, bedanya disini kami juga di hibur gemerisik pepohonan hutan Iboih. Rombongan lain berasal dari Malaysia, mereka menginap dalam waktu yang cukup lama dengan aktivitas utama memancing di Pulau Rondo. Tidur malam itu saya cukup terganggu dengan gigi bungsu, asam mefenamat mannaa?? lupa bawa, sghhh….


Suatu Pagi di Iboih, Sabang
Tidak mau menyia-nyiakan matahari pagi di Iboih, usai sholat subuh saya bergegas turun menunggu sunrise. Deretan awan yang menghalangi matahari pagi tidak menyurutkan minat saya untuk mengabadikan warna langit pagi di Iboih. Jam 9.30 setelah makan pagi dengan berat hati kami meninggalkan Iboih, agenda kami adalah mengunjungi sebanyak mungkin tempat wisata di Sabang. Sayang sekali, baru mengunjungi Tugu 0 km dan Gapang menjelang jam 12 hujan turun dengan derasnya. Setelah sedikit reda kami melanjutkan perjalanan ke kota Sabang, tapi berhubung saat itu hari Jum’at jalanan sangat sepi, bahkan warung makan tidak ada yang buka.


Purnama di Pantai Sumur Tiga, Sabang
Atas saran Bang Arphen kami langsung menuju penginapan Santai Sumur Tiga, check in, makan siang dan menikmati keindahan pantai Sumur Tiga. Awalnya agak merasa rugi juga sudah sewa mobil sehari tapi tidak bisa digunakan secara maksimal mengunjungi wisata di sabang, namun setelah menikmati pantai Sumur Tiga mendadak kami tidak mau kemana-mana. Tidak perlu menunggu supermoon yang kehadirannya di Bogor selalu terhalang oleh mendung dan hujan, saya bisa menikmati purnama indah di langit Sabang dari pantai dengan deburan ombak yang indah ini.

Obyek Wisata di Sabang
Source: Sabang Kota | Bappeda Sabang | Aceh Info
Tugu Kilometer Nol: Tugu Kilo Meter Nol terletak di lintang: 0554’ 21.42” LU, bujur: 9513’ 00.50” BT berada dalam areal Hutan Wisata Sabang di Ujung Ba`u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Berhubung lokasinya di kawasan hutan wisata tidak mengherankan jika jalanan menuju tugu nol kilometer sangat sepi dan tentu saja banyak pepohonan. Pengunjung terbanyak tugu 0 km adalah gerombolan monyet nakal, sebaiknya tidak membawa tas karena saya sudah merasakan betapa mengerikannya punya fans monyet-monyet nakal. Tugu Kilometer Nol di bangun pada ketinggian 43,6 m di atas permukaan laut (dpl), menjulang setinggi 22,5 meter, berbentuk lingkaran berjeruji dengan cat centil berwarna putih dan orange.


Tugu 0 km Sabang, Aceh
Sebuah prasasti marmer hitam menunjukkan posisi geografis tempat ini, di dinding bangunan juga tertempel prasasti peresmian tugu yang ditandatangani oleh Wakil Presiden saat itu, Bapak Try Sutrisno.  Hanya begini saja?? Mana NOL-nyaa??  Kami berputar-putar mencari sesuatu yang menunjukkan angka nol dan ternyata tarr-raaa…. Angka NOL berada di puncak tugu bersama dengan lambing burung Garuda yang warnanya sudah memudar. Pepohonan rimbun yang berada di sekeliling tugu cukup menyulirkan untuk melihat angka NOL tersebut, apalagi warna langit saat itu juga kelabu. Di seberang jalan tugu 0 km juga terdapat sebuah batu penanda jarak bertuliskan KM0.
Waktu terbaik berkunjung ke Tugu 0 km adalah saat matahari terbenam, dengan catatan cuaca cerah. Obyek wisata ini sebenarnya cukup indah, di bawah pepohonan rindang kita bisa memandangai laut lepas. Namun sepertinya tidak ada pegawai yang bertugas menjaga kebersihan dan keamanan pengunjung dari monyet. Jika anda ingin membuat sertifikat pengunjung 0 km mintalah bantuan kepada pemandu/sopir anda, sertifikat baru bisa di ambil keesokan harinya. Jika anda mengunjungi Tugu 0 km menggunakan motor ada baiknya bersama teman, karena tempat ini sangat sepi. Kalo takut bisa minta temenin tentara yang berjaga di pos TNI tidak jauh dari Tugu 0 km :D


view dari iboih inn resort
Iboih (di baca Iboh): Iboih merupakan tempat terbaik untuk menghabiskan waktu anda di Pulau Sabang. Di Iboih anda bisa menikmati wisata pantai (berenang, snorkeling, atau sekedar duduk memandangi keindahan lukisan alam sambil ngopi cantik), wisata alam di hutan Iboih dan lokasi Iboih berdekatan dengan Pulau Rubiah tempat terbaik untuk snorkeling dan diving. Penginapan, tempat makan, transportasi cukup mudah diperoleh. Di Taman Laut Iboih terdapat larangan terhadap penangkapan ikan dan biota laut, yaitu dilarang: pengeboman, menggunakan compressor, jaring, pukat jepang, pukat malam, senjata tembak, mancing ngintip, penangkapan ikan hias, pematahan karang dan pengambilan biota laut. Ditetapkan pula hari pantangan ke laut. Mulai Kamis jam 19:00 WIB hingga Jumat jam 14:00 WIB, Hari Raya Puasa dan Haji selama 24 jam, Kenduri Laot tiga kali 24 jam, hari peringatan tsunami dan ulang tahun kemerdekaan RI mulai jam 6 pagi sampai 12 siang..

Pulau Rubiah: Pulau Rubiah terletak di depan pantai Teupin Layeu dan Iboih, tersedia perahu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah dengan tarif yang disesuaikan dengan kebutuhan, keliling pulau atau hanya di antar-jemput. Nama Rubiah di ambil dari nama salah satu calon jemaah haji yang meninggal saat kapal yang akan menuju ke Mekah karam. Pada tahun 1920-an pulau ini menjadi tempat karantina calon jamaah haji Indonesia. Di Pulau Rubiah terdapat rumah makan sederhana, setelah tenaga terkuras untuk snorkeling di spot pertama kami menambah tenaga dengan makan mie. Pemilik pulau Rubiah adalah Bapak Yahya dan Pemda Sabang, keren banget bisa punya pulau seindah ini. Bungalow yang dimiliki Pak Yahya merupakan pemberian seorang pengawas perdamaian Aceh, beliau di minta untuk merawat 2 bungalow tersebut. Tidak ada listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya ada generator yang dihidupkan sejak pukul 19.00 hingga 00.00 WIB. Pemerintah Indonesia telah menentukan daerah perairan ini, sekitar 2600 hektar sekitar pulau Rubiah sebagai daerah special nature reserve. Semoga selalu terjaga keindahannya, Selain berenang, snorkeling, duduk cantik dan trekking ringan, Pulau Rubiah juga terkenal sebagai tempat menyelam.  Bagi pecinta diving bisa menggunakan penyedia jasa diving  http://www.rubiahdivers.com |  http://www.lumbalumba.com (di sebuah forum ada yang curhat katanya kurang recommended untuk orang lokal, bule oriented. Entahlah… saya sendiri tidak bisa dan tidak punya lisensi diving)


Underwater Pulau Seulako
Pulau Seilako: Pulau Seulako berdekatan dengan pulau Rubiah, letaknya dibagian arah selatan Rubiah. Pulau ini memiliki Topografi dibawah lautnya sedikit miring dengan kepala karang dan batuan vulkanik di perairan dangkal pada umumnya. Namun yang menarik disini ada bekas kapal perang bom Jepang yang karam saat perang dunia kedua. pada kedalaman 20 meter disisi tengah bagian timur pulau  yang  dapat diamati dengan sensasi yang berbeda dengan lokasi-lokasi dive lainnya. Cahaya matahari disini sangat indah pada pagi sampai tengan hari sangat cocok untuk melakukan dive.


Mancing di Pulau Rondo Aceh
Pulau Rondo: Pulau Rondo sejatinya adalah pulau terluar Indonesia, mungkin titik 0 km lebih tepat berada di sini daripada di Sabang. Jarak Pulau Rondo dengan Kota Sabang 15,6 km, dapat dicapai dengan kapal motor dari Iboih sekitar 1,5 jam atau 2 jam dari Kota Sabang. Pulau Rondo termasuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Ujung Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Pulau ini tidak dihuni secara tetap, tetapi secara bergantian oleh Marinir dan petugas jaga mercusuar. Pulau Rondo menjadi lokasi mancing favorit wisatawan pecinta mancing, berbagai jenis ikan banyak ditemukan di pulau yang menjadi pertemuan arus dari utara dan selatan. Foto: AntaraFoto


Pantai Gapang, Sabang
Pantai Gapang: Gapang berasal dari nama pohon yang berjejer di tepi pantai, pohon Gapang. Pantai ini terletak tidak jauh dari Iboh, sekitar 18 KM dari Kota Sabang. Fasilitas di pantai ini cukup lengkap, tersedia resort, restoran, dive shop, toko souvenir bahkan jika anda lupa membawa kamera underwater tersedia juga jasa penyewaan kamera underwater. Seperti juga di Iboih dan Rubiah, pantai Gapang juga memiliki spot-spot bagus untuk snorkeling dan diving. Pasirnya yang halus sangat nyaman untuk jalan-jalan di tepi pantai atau sekedar duduk di batang kayu atau mungkin main ayunan. Sayang sekali kami hanya sebentar saja menikmati ketenangan permukaan air pantai Gapang yang berwarna hijau tosca, karena hujan yang teramat deras mengaburkan keindahan pantai.


Pantai Teupin Layeu
Pantai Teupin Laye dan Teupin Sirkui: Pantai Teupin Layeu dan Teupin sirkui berada di Iboih, sekitar 22 Kilometer dari Kota Sabang .dapat ditempuh menggunakan  kendaraan umum dari pelabuahan Balohan selama 40 menit atau 30 menit dari Kota Sabang. Jarak kedua pantai ini hanya sekitar 100 meter, di kedua pantai ini kita bisa duduk santai di bawah pohon rindang memandangi pantai tenang dan pulau Rubiah. Di pantai Teupin Layeu terdapat Pusat Informasi Wisata Teupin Layeu View, rumah makan, toko penyewaan alat selam dan Snorkling, dermaga untuk menuju pulau rubiah, iboih, seulako dan rondo. Jika malas basah-basahan anda bisa menyewa Bottom Glass Boat untuk melihat pemandangan taman laut sabang.


Menikmati Pantai Sumur Tiga Sabang
Pantai Sumur Tiga: Nama Pantai Sumur Tiga berasal dari keberadaan tiga sumur air tawar yang terdapat di sepanjang pantai. Pantai ini menjadi favorit saya selama di Sabang, karena di Pantai Sumur Tiga ini saya bisa menikmati pantai dengan sangat santai, happy dan merasa aman. Pasir pantai yang halus berpadu mesra dengan bebatuan di bibir pantai, air laut yang jernih dan segar dihiasi ombak kecil yang tak henti-hentinya berkejaran, seolah belum cukup semua keindahan itu di sepanjang pantai nyiur kelapa melambai-lambai meniupkan angin sepoi-sepoi. Awalnya saya hanya berjalan-jalan sendirian, memanfaatkan batu sebagai tripod agar saya bisa bernarsis ria, hingga akhirnya teman-teman saya menyusul dan memutuskan untuk…. NYEBUUURR!!! Warna langit saat senja menambah kecintaan saya akan pantai sumur tiga.

Menjemput Pagi dan Mengantar Senja di Pantai Sumur Tiga, Sabang

Gua Sarang Sabang, Foto Bappeda Sabang
Gua Sarang: Terdapat beberapa gua alami di pantai barat Pulau Weh yang terletak berseberangan dengan Hutan Wisata Iboih. Gua-gua ini menghadap ke samudra dan dihuni bermacam burung, kelelawar, dan ular. Menjelajahi tempat ini dengan menggunakan perahu harus didampingi oleh penduduk lokal karena lokasi yang cukup sulit dijangkau, dan berbahaya, terutama antara bulan Mei dan September saat musim angin Barat. Kondisi ini sangat menantang bagi pencinta gua. Goa Sarang hanya dapat dicapai dengan berenang atau dengan perahu di pada saat air surut. Goa Kamprek adalah tiga gua kecil yang berjarak beberapa ratus meter


Pantai Kasih, Sabang
Pantai kasih: Pantai Kasih merupakan pantai berpasir putih yang letaknya dekat dengan pusat Sabang. Waktu terbaik menikmati pantai kasih adalah saat matahari terbenam. Foto: Forum Indonesia Tourism
Pantai Ujung Paneh: Informasi mengenai pantai Ujung Paneh sangat amat sedikit, hanya disebutkan bahwa pantai Pantai Ujung Paneh terletak di Iboih sekitar 26 km dari Kota Sabang, di pantai ini terdapat satu penginapan, tidak ada fasilitas rumah makan atau Cafe. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di pantai ini adalah berenang dan snorkling.
Pantai Anoi Itam: Pantai ini berada tidak jauh dari pelabuhan, sesuai dengan namanya pantai Anoi Itam merupakan pantai berpasir hitam khas pasir vulkanis. Tak heran, Pulau Weh memang memiliki gunung berapi kecil yang tengah aktif di tengah-tengahnya. Pantai Anoi Itam memiliki pemandangan yang indah, serta beberapa benteng peninggalan Jepang yang masih terjaga kelestariannya. Benteng-benteng inilah yang dulu menjadi pusat pertahanan Jepang terhadap serangan musuh dari laut dan udara.
Anoi Itam dan Cok Beu: Dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer yang dimulai dari Anoi Itam sampai dengan Cok Beu lokasi ini sangat cocok untuk wisata sepeda gunung, melewati perkampungan dan wilayah hutan yang terdapat disekitar lokasi wisata. Sambil mendayung sepeda dengan menaiki dan menuruni lereng berbukit, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan yang tak kalah meneriknya, satwa liar misalnya, seperti (burung srigunting, babi hutan, dan monyet ekor panjang) menjadi daya tarik tersendiri jika berwisata sepeda gunung dikawasan wisata ini.


Danau Aneuk Laot
Danau Aneuk Laot:
Danau yang cukup besar ini merupakan sumber air tawar sekaligus PLTA bagi seluruh pulau. Anda bisa menikmati pemandangan danau ini dari dalam kendaraan, karena jalannya meliuk di salah satu sisi danau. Atau, Anda juga bisa turun ke tepian danaunya untuk melihat aktivitas warga memancing dan mengurus tambak ikan air tawar. Foto diambil dari Presiden-SDM


Air Terjun Pria Laot, Foto: Bappeda Kota Sabang
Air Terjun Pria Laot: terletak tidak jauh dari Pria Laot jalan menuju Kel. Iboih. Perjalanan menuju air terjun Pria Laot bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 1,7 Km dengan melalui sungai yang ada disekitar jalan. Air terjun ini berasal dari aliran sungai Pria Laot yang bersumber dari Danau Aneuk Laot. Air terjun Pria Laot sangat indah, selaras dengan rimbunan pohon yang mengelilinginya. Tinggi air terjunnya hanya sekitar 10 meter, sehingga percikannya tak terlalu deras. Anda bisa berenang santai di kolam persis di bawah air terjunnya, serta menikmati ‘fish spa’ alami di pinggiran kolamnya. Satwa liar yang bisa diamati seperti burung, babi hutan dan kelelawar. Sungai dari aliran air terjun Pria Laot dimanfaatkan masyarakat disekitar desa untuk mencuci pakaian dan mandi.

Monkey Road: Sesuai namanya, ini adalah jalur di mana Anda bisa menemukan spesies monyet sepanjang jalan. Monyet-monyet liar inilah yang akan menuntun Anda menuju Tugu Nol Kilometer yang berada di sebelah utara Pulau Weh. Anda bisa memberi mereka makanan berupa pisang atau kacang, namun berhati-hatilah karena banyak pula babi hutan yang berkeliaran sepanjang jalan.

Pemandian air panas Keuneukai: Terletak di sebelah selatan Pulau Weh pemandian air panas Kaneukai akan menjadi tempat yang cocok setelah berkeliling Sabang untuk melemaskan otot-otot yang letih. Air panas ini berasal dari gunung berapi yang terletak di tengah-tengah Pulau Weh.


Gunung Api Jaboi, Foto: Bappeda Kota Sabang
Gunung Api Jaboi:  berjarak kurang lebih 15 Km dari pusat kota dan berlokasi di Jaboi Kec. Sukajaya dengan luas area 450 m. Potensi yang menjadi daya tarik tersendiri seperti kawah belerang, hutan rotan dan satwa liar (burung, monyet, babi hutan).

Hutan Wisata Iboih:  Terletak di Kelurahan Iboih, memiliki luas kawasan 1.300 Ha dan juga merupakan daerah Konservasi. Dengan jenis hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Hutan wisata ini memiliki keanekaragaman satwa seperti burung, monyet, ular, babi hutan, reptil. Bagi para pencinta burung, hutan ini bisa dijadikan tempat untuk pengamatan burung seperti Nicobar Pigeon, Srigunting, Beo, dan lain-lain. Selain untuk pengamatan burung, hutan hujan tropis yang ada dikawasan Iboih ini bisa dikembangakan menjadi wisata jungle trakking untuk para wisatawan pencinta alam.


Peta Wisata Sabang (dari Toko Mr.Piyoh)
Potensi Wisata Selam di Sabang:
  • The Canyon: ditempat ini juga terdapat bebatuan indah, tebing, serta gua bawah laut yang diselimuti koral. Terdapat spesies laut seperti Napoleon Wrasses, hiu karang dan pari manta.
  • Pante Penuateung : berjarak 30 menit dari Iboih dan 40 menit dari Gapang. Terletak di Barat laut Pulau Weh, tempat ini biasanya paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Terdapat beberapa hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu black dan white tip, gorgonian, barracuda, lobster, tevally dan belut moray.
  • Batee Meuduro : berjarak kurang lebih 70 menit dari Gapang dan terletak diarah Selatan perairan Pulau Weh. Terdapat beberapa hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu, Napoleon Wrasses, dan Barracuda.
  • Bate Tokong : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih dan ditempat ini paling banyak dikunjungi oleh para penyelam. Pada umumnya para penyelam diarahkan ketempat ini.  Hewan laut yang biasanya dijumpai seperti; hiu black, white dan silver tip.
  • Bate Gla : ditempat ini terdapat semacam lorong diantara labiran batu besar. Banyak terdapat spesies laut yang ditemui seperti penyu, udang mantis, moray. Salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh penyelam.
  • Rubiah Utara : berjarak kurang lebih 10-15 menit dari Iboih, tempat ini biasanya digunakan oleh para penyelam pemula.
  • Rubiah Sea Garden : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih, untuk para pemula yang melakukan aktifitas diving. Biasanya banyak spesies laut yang dapat kita lihat seperti belut moray dan jenis ikan scorpion. Tempat ini juga dikelilingi oleh bebatuan dan termubu karang yang masih berukuran kecil.
  • Arus Balee; berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih. Sesuai dengan namanya ditempat ini memiliki arus yang cukup kuat dan terletak diantara Pulau Rubiah dan Seulako. Tempat ini juga banyak dijumpai jenis ikan dan spesies laut seperti fusillier, snapper, dan belut moray.
  • Batee Meuroron : berjarak kurang lebih 5 menit dari Gapang. Teradapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes.
  • Batee Dua Gapang : berjarak kurang lebih 10 menit dari Gapang. Terdapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes, razor fishes, sea snake.
  • Rongsokan Kapal; sebuah kapal perang yang tenggelam diperairan Sabang tepatnya diwisata bahari Iboih, kapal ini menjadi tempat ini merupakan tempat berlindung ikan atau rumah ikan dan spesies laut lainnya.
  • Wreck Tugboat : bertempat dipelabuhan Sabang (Pasiran), terdapat hewan laut cleanershrimps, banded & gost pipefish, crocodile fish, spiny lobster
  • Sumur Tiga : berjarak kurang lebih 30-40 menit dari Iboih yang berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat coral garden.
  • Anoi Itam : berjarak kurang lebih 40 menit dari Gapang, berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat hard coral.
  • Pulau Rondo : berlokasi disebelah barat perairan Sabang, berjarak kurang lebih 2 jam dari Sabang. Terdapat reef sharks, soft coral, bumpheads and turtles, surgeon fish.
  • Pantee Ideu : terdapat napoleon wrasse, gorgonions, sponge,hard coral, trigger fish.
  • Limbho Gapang : terdapat mushroom, nudibranch, flatworm, turtle. Berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih.
  • Long Angen Pantee Gua
  • Seulako : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih, terdapat hard corals, soft corals, gorgonion
  • Little wreck : berjarak 20 menit dari Gapang. Site ini tergolong site yang medanya tidak begitu sulit. Terdapat gunung api di bawah permukaan laut yang membentuk tirai. Spesies laut yang sering dijumpai seperti ikan pipa, nudibranch dan lion bintik kembar.
Budget Wisata Sabang:
  • Iboih Inn:
  1. Penginapan (2 kamar + 1 extra bed) = Rp. 600.000,-
  2. Minum (es kopi susu dan es the), makan malam, sewa alat snorkeling (snorkel, pelampung dan pin) = Rp. 591.000,- kalo gak salah sewa alat snorkeling komplit (snorkel, pelampung, pin) Rp. 45.000,-. Ini merupakan perlengkapan snokrling terbaik yang pernah saya pakai, semua masih dalam kondisi bagus.
  • Santai Sumur Tiga:
  1. Penginapan (2 kamar + 1 ekstra bed) = Rp. 600.000,-
  2. makan siang, makan malam = Rp. 518.000,-
  • Mobil day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih = Rp. 250.000,- (1 mobil untuk 5 orang)
  • Mobil day 2 & 3: Iboih – Tugu 0 km – Pantai Gapang – Kota Sabang – Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan = Rp. 450.000,-
  • Pop Mie dan minum di Pulau Rubiah = Rp. 48.000,-
  • Sertifikat 0 km = Rp. 20.000,-/orang
  • Tiket Kapal Cepat = Rp. 65.000,-/orang
Foto-foto wisata nya ndah di Pulau Sabang: http://ndahdien.multiply.com/photos/album/76/Santai_Bang…._ini_di_Sabang